Pertanyaan
Apakah Daniel dijadikan sida-sida di Babel?
Jawaban
Alkitab tidak mengatakan apakah Daniel dijadikan sida-sida. Namun, Daniel melayani sebagai budak di Babel pada masa ketika banyak budak dikebiri dan dijadikan sida-sida. Oleh karena itu, beberapa orang berpendapat bahwa Daniel juga dikebiri. Tidak ada bukti alkitabiah mengenai hal ini, sehingga masalah ini masih belum pasti.
Ada beberapa indikator dari Alkitab yang mendukung pendapat bahwa Daniel dijadikan sida-sida. Pertama, ia tidak pernah menikah. Kedua, seperti yang telah disebutkan, dia adalah seorang budak di masa dan tempat di mana pengebirian budak adalah hal yang umum. Ketiga, 2 Raja-raja 20:18 mengindikasikan bahwa beberapa keturunan Hizkia suatu hari nanti akan diambil dari Israel untuk melayani di istana raja Babel sebagai sida-sida: "Dan dari keturunanmu yang akan kauperoleh, akan diambil orang untuk menjadi sida-sida di istana raja Babel." Daniel 1:3 mengindikasikan bahwa Daniel dan teman-temannya berada di bawah otoritas "sida-sida kepala" (ESV), seorang pria bernama Aspenas. Ayat yang sama menunjukkan bahwa para pemuda ini secara khusus diambil untuk melayani raja di istananya.
Mengapa seorang raja mengebiri para budaknya? Pengebirian sering dilakukan untuk memastikan para penasihat raja tidak memiliki anak atau ketertarikan romantis yang dapat menggoda mereka untuk berkhianat. Prosedur ini dimaksudkan untuk membuat subjek menjadi aseksual, tidak tertarik pada seks, tidak memiliki dorongan seksual, dan tidak dapat menghasilkan anak.
Tentu saja, ada kemungkinan Daniel tidak dikebiri dan dijadikan sida-sida. Pertama, referensi dalam 2 Raja-raja 20:18 tidak menyebutkan Daniel dan mungkin tidak berlaku untuknya. Kedua, tidak ada ayat yang secara spesifik menyatakan bahwa Daniel dikebiri. Ketiga, hanya karena Daniel masih lajang, tidak berarti dia harus menjadi seorang kasim. Dalam Matius 19:12 Yesus berkata, "Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti." Tuhan memanggil beberapa orang untuk tetap melajang dengan tujuan untuk melayani-Nya lebih penuh.
Meskipun kita mungkin berharap Alkitab lebih jelas dalam masalah ini, tidak bisa dipastikan apakah Daniel adalah seorang sida-sida atau bukan. Apapun itu, kehidupan Daniel menjadi contoh positif bagi para pengikut Tuhan lainnya. Dia tetap setia kepada Tuhan dalam budaya kafir, melayani para pemimpin dan bangsanya dengan baik, dan memberikan dampak pada kehidupan banyak orang melalui imannya dan melalui pewahyuan banyak nubuat yang masih harus digenapi.
English
Apakah Daniel dijadikan sida-sida di Babel?