Pertanyaan: Mengapa Yesus menyebut Abyatar sebagai imam besar dalam Markus 2:26, padahal 1 Samuel 21 mengindikasikan bahwa yang dimaksud adalah Ahimelekh?
Jawaban:
Dalam Markus 2:26, Yesus merujuk kepada "Abyatar, imam besar" yang ada di sana ketika Daud dan orang-orangnya makan roti sajian dari Kemah Suci di Nob. Pernyataan ini telah menimbulkan beberapa pertanyaan interpretatif karena, dalam 1 Samuel 21, Ahimelekh tampaknya adalah imam besar yang membantu Daud, bukan Abyatar.
Dalam Markus 2, Yesus berdiskusi dengan orang-orang Farisi, yang mengkritik Yesus dan murid-murid-Nya karena "mengambil gandum" di hari Sabat-padahal pada kenyataannya, murid-murid-Nya hanya memetik beberapa bulir gandum untuk dimakan sambil berjalan melewati ladang gandum (ayat 23). Dalam membela tindakan murid-murid-Nya, Yesus mengutip kisah Perjanjian Lama tentang Daud dan Abyatar (atau Ahimelekh?) di Kemah Suci (Markus 2:25-26; bdk. 1 Samuel 21:1-6).
Dalam 1 Samuel 21, Daud mendekati "Imam Ahimelekh" di Nob dan meminta perbekalan untuk anak buahnya (ayat 1-5). Daud dan anak buahnya sedang dalam pelarian dari Saul, tetapi Daud merahasiakan hal itu dari Ahimelekh. Ahimelekh memberi Daud sebagian dari "roti sajian" (ayat 6) dan kemudian, atas permintaan Daud, memberikan pedang Goliat yang disimpan di Nob (ayat 8-9). Kemudian, ketika Raja Saul memanggil para imam ke Gibea untuk diinterogasi, Ahimelekh menjadi juru bicara para imam (1 Samuel 22:6-14). Ayat-ayat ini menyiratkan bahwa Ahimelekh adalah imam besar pada masa Daud melarikan diri dari Saul. Untuk menjelaskan mengapa Yesus berbicara tentang Abyatar sebagai imam besar pada masa itu, ada beberapa teori yang dikemukakan:
1) Karena Abyatar adalah anak Ahimelekh (2 Samuel 8:17), ada kemungkinan kedua orang itu mengambil bagian dalam tugas-tugas keimaman. Kita melihat pengaturan yang serupa pada zaman Eli, ketika anak-anak Eli tampaknya berbagi tugas (1 Samuel 4:4); dan pada zaman Kristus, ketika Hanas dan menantunya, Kayafas, keduanya melayani sebagai imam besar (Lukas 3:2; Yohanes 18:13).
2) Abyatar lebih dekat hubungannya dengan Daud daripada Ahimelekh. Abyatar hadir ketika Daud datang ke Kemah Suci, dan ia adalah satu-satunya orang yang selamat dari pembantaian yang dilakukan oleh Doeg, orang Edom, terhadap para imam di Nob (1 Samuel 22:18-20). Abyatar segera menunjukkan kesetiaannya kepada Daud: ia membawa baju efod kepada Daud dan kemudian mengawasi pengangkutan tabut perjanjian kepada Daud dan menjadi imam besar untuk waktu yang lama pada masa pemerintahan Daud (1 Samuel 23:6-9; 2 Samuel 15:29).
3) Abyatar, yang hadir di Nob ketika Daud mengunjungi Kemah Suci, disebut sebagai "imam besar" untuk mengantisipasi gelarnya di masa depan. Kita sering melakukan hal seperti ini; misalnya, kita mungkin sering mendengar "Presiden Eisenhower" yang memberikan perintah untuk menyerang Normandia pada hari D-Day, meskipun D-Day terjadi hampir sembilan tahun sebelum Eisenhower dilantik menjadi Presiden.
Markus 2:26 adalah ayat yang sulit, tetapi Yesus tidak salah, dan Ia tidak bertentangan dengan 1 Samuel 21. Ada penjelasan yang dapat diterapkan mengapa Yesus menyebut imam besar Abyatar, dan perkataan-Nya dalam Markus 2 dapat direkonsiliasikan dengan catatan Perjanjian Lama.