www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Apa artinya bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan (Wahyu 2:5)?

Jawaban:
Dalam Wahyu 2:5, rasul Yohanes mencatat bahwa Yesus menasihati jemaat di Efesus, "Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan." Jika mereka tidak mengindahkan perkataan-Nya, Yesus memberikan peringatan: "Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat" (ayat 5).

Paulus telah menulis surat kepada jemaat di Efesus kira-kira 30 tahun sebelum pesan Yesus dalam kitab Wahyu. Pada saat itu, Paulus memuji jemaat di Efesus atas kasih mereka (Efesus 1:15-16). Dalam Wahyu 2:1-7, Yesus juga memuji jemaat di Efesus untuk beberapa hal: 1) kerja keras dan ketekunan mereka, 2) ketidaktoleransian mereka terhadap orang-orang jahat, 3) ketajaman mereka terhadap rasul-rasul palsu, dan 4) ketekunan mereka bagi Kristus (Wahyu 2:2-3). Masalah Yesus dengan jemaat di Efesus adalah bahwa mereka "telah meninggalkan kasihmu yang semula" (Wahyu 2:4). Jemaat di Efesus adalah jemaat yang bekerja keras dan setia, tetapi mereka kurang memiliki kasih.

Menanggapi pengabaian kasih mereka yang pertama ini, Yesus menasihati mereka untuk "bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan." Pertobatan ditegaskan dalam tindakan selanjutnya; pertobatan diikuti oleh perubahan. Yohanes Pembaptis menekankan perlunya tindakan dalam khotbahnya: "Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan" (Matius 3:8). Yesus menunjuk kepada masa-masa awal gereja di Efesus dan meminta umat-Nya untuk mengingat pelayanan yang telah mereka lakukan dan kasih yang telah mereka ungkapkan - dan kemudian melakukan hal-hal itu lagi.

Di sini juga terdapat hubungan antara perbuatan dan kasih. Rasul Yohanes menegaskan kenyataan ini dalam 1 Yohanes 5:3: "Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya." Hal ini menggemakan perkataan Yesus dalam Yohanes 14:23: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku" (ESV). Tampaknya, ketika seseorang bertumbuh dalam kasih kepada Kristus, ia akan semakin ingin taat. Dalam Wahyu 2, Yesus menasihati jemaat di Efesus untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang telah mereka lakukan sebelumnya, mendorong kasih yang pernah mereka miliki kepada Tuhan.

"Apa yang semula engkau lakukan" ini tidak dijelaskan di dalam teks. Yesus bisa saja mengacu pada semangat mereka di masa lalu dalam mempertahankan doktrin yang murni atau keinginan mereka untuk mengasihi sesama seperti diri mereka sendiri. Apa pun yang dimaksud, Yesus ingin jemaat di Efesus melakukan pekerjaan-pekerjaan yang semula, yang akan mendorong mereka untuk kembali kepada kasih yang mula-mula.

Lalu, apa artinya "bertobat" dan melakukan apa yang semula engkau lakukan? Bertobat, dalam arti yang paling harfiah, secara sederhana berarti "mengubah pikiran seseorang." Perubahan pikiran sering kali menghasilkan perubahan sikap, emosi, dan tindakan. Makna ini dapat dilihat dengan jelas dalam Kisah Para Rasul 2. Petrus memperkenalkan Yesus sebagai Mesias yang sah, Raja Israel. Para pendengarnya terdiri dari orang-orang yang telah menyalibkan Tuhan melalui orang Romawi. Petrus mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus bertobat, atau mengubah pikiran mereka, dan dibaptis (Kisah Para Rasul 2:38). Pertobatan mereka termasuk mengubah pikiran mereka tentang Yesus yang hanya seorang manusia biasa dan kebutuhan mereka untuk diampuni. Dengan penuh sukacita, sekitar 3.000 orang bertobat dan diselamatkan pada hari itu (Kisah Para Rasul 2:41).

Dalam Wahyu 2:5, Yesus menasihati jemaat di Efesus untuk bertobat, dan perubahan pikiran akan membawa perubahan sikap. Tindak lanjutnya adalah kembali kepada pekerjaan mereka yang semula, mendorong mereka untuk mengasihi Tuhan. Pesan Yesus kepada jemaat di Efesus seharusnya menjadi peringatan bagi kita semua. Kita dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan besar dan bertekun dalam menghadapi pencobaan dan tetap tidak mengasihi Tuhan. Mengatakan atau melakukan hal yang benar tidak ada artinya tanpa kasih (1 Korintus 13:1-3). Kita tidak boleh meninggalkan kasih pertama kita, dan kita harus terus melakukan hal-hal yang mendorong kasih kita kepada Tuhan.

© Copyright Got Questions Ministries