Pertanyaan: Mengapa Daud begitu setia kepada Saul setelah semua yang telah dilakukan Saul kepadanya?
Jawaban:
Alasan utama Daud setia kepada Saul adalah urapan yang diterima Raja Saul dari Tuhan. Dengan kata lain, Tuhanlah yang memilih Saul menjadi raja, dan Daud menolak untuk melawan kehendak Tuhan. Pada suatu kesempatan ketika Daud memiliki kesempatan untuk membunuh Saul, ia menahan diri, dan berkata, "Demi TUHAN yang hidup, niscaya TUHAN akan membunuh dia: entah karena sampai ajalnya dan ia mati, entah karena ia pergi berperang dan hilang lenyap di sana. Kiranya TUHAN menjauhkan dari padaku untuk menjamah orang yang diurapi TUHAN" (1 Samuel 26:10-11). Daud percaya bahwa Saul berada di tangan Tuhan dan bahwa ia dilarang untuk membunuh Saul sendiri.
Selain itu, Daud menganggap nyawa Saul sangat berharga dan bernilai tinggi. Meskipun Daud telah membunuh orang dalam peperangan, ia tidak akan membunuh Saul (1 Samuel 26:24). Daud memiliki iman yang besar terhadap rencana dan waktu Tuhan. Selama Tuhan menghendaki Saul menjadi raja, Daud akan menunggu. Dia tidak akan mengambil tindakan sendiri.
Pada kesempatan lain, Daud dan anak buahnya bersembunyi di sebuah gua yang dimasuki Saul untuk buang air. Daud berada cukup dekat dengan Saul untuk memotong ujung jubahnya, namun ia tidak membunuhnya. Sebaliknya, ia berkata, "Dijauhkan Tuhanlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN." (1 Samuel 24:7).
Saul adalah orang yang dipilih Tuhan untuk memimpin bangsa Israel. Samuel secara fisik mengurapi Saul dengan minyak ketika Tuhan memilihnya sebagai raja. 1 Samuel 10:1 berkata, "Lalu Samuel mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia sambil berkata: 'Bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel?'" Makna dari pengurapan secara fisik adalah bahwa Saul telah dikhususkan oleh Tuhan untuk menjadi pemimpin. Daud menghormati pilihan Tuhan.
Daud muda juga telah diurapi sebagai raja masa depan Israel. 1 Samuel 16:13 mencatat, "Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud." Butuh waktu bertahun-tahun sebelum Tuhan menempatkannya sebagai raja resmi bangsa itu, tetapi Daud tahu dari pengalaman apa artinya menjadi orang yang diurapi Tuhan.
Akhirnya, Saul gugur dalam pertempuran, pada waktu yang telah ditentukan oleh Tuhan. Peristiwa ini sangat pahit, karena baik Saul, yang ingin membunuh Daud, maupun Yonatan, yang merupakan sahabat Daud, terbunuh pada hari yang sama. Kitab 1 Samuel 31 mencatat pertempuran ini di mana Saul dan anak-anaknya tewas dalam pertempuran melawan orang Filistin.
Setelah kematian Saul, Daud diangkat menjadi raja Yehuda selama tujuh tahun sebelum menjadi raja atas seluruh Israel. Secara keseluruhan, Daud memerintah selama 40 tahun sebagai raja, melayani sebagai orang yang diurapi Tuhan. Dia telah memperlakukan raja sebelumnya dengan penuh hormat dan kemudian menerima peran itu sendiri, ia disebut sebagai orang yang berkenan di hati Tuhan (1 Samuel 13:14).