Pertanyaan: Siapakah orang-orang Kasdim di dalam Alkitab?
Jawaban:
Orang Kasdim adalah orang-orang yang tinggal di Babilonia selatan yang merupakan bagian selatan Irak saat ini. Kadang-kadang istilah Kasdim digunakan untuk merujuk pada orang Babilonia secara umum, tetapi biasanya istilah ini merujuk pada suku semi-nomaden tertentu yang tinggal di bagian selatan Babilonia. Tanah Kasdim adalah bagian selatan Babilonia atau Mesopotamia. Secara umum, daerah ini diperkirakan merupakan daerah dengan panjang sekitar 400 mil dan lebar 100 mil di sepanjang Sungai Tigris dan Efrat.
Orang Kasdim disebutkan beberapa kali dalam Alkitab dalam kedua konteks tersebut. Sebagai contoh, Kejadian 11:28 berbicara tentang ayah Abraham, Terah, yang tinggal di "Ur-Kasdim," tempat tinggal suku tertentu yang dikenal sebagai orang Kasdim. Kita tahu dari ayat-ayat seperti Kejadian 11:31 dan Kejadian 15:7 bahwa Tuhan memanggil Abraham, keturunan Sem, keluar dari Ur-Kasdim agar Abraham mengikut Tuhan ke tanah yang telah dijanjikan Tuhan kepadanya dan keturunannya.
Bangsa Kasdim adalah bangsa yang cerdas dan terkadang agresif, suka berperang. Pada tahun 731 SM, Ukinzer, seorang Kasdim, menjadi raja Babel; namun, pemerintahannya hanya berlangsung singkat. Beberapa tahun kemudian Merodakh-Baladan, juga seorang Kasdim, menjadi raja Babel. Kemudian pada tahun 626 SM, Nabopolassar, seorang Kasdim lainnya, memulai apa yang akan menjadi periode yang panjang di mana Babel diperintah oleh seorang raja Kasdim. Pada masa ini, kata Kasdim menjadi sinonim dengan Babel, dan kita melihat banyak ayat dalam Alkitab di mana kata Kasdim digunakan untuk merujuk kepada orang Babel secara umum (Yesaya 13:19; 47:1, 5; 48:14, 20). Para penerus Nabopolassar adalah Nebukadnezar, Amel-Marduk, Nabonidus dan kemudian Belsyazar, "raja orang Kasdim" (Daniel 5:30).
Pada puncak kejayaan Kekaisaran Babilonia, orang Kasdim adalah kelompok orang yang berpengaruh dan berpendidikan tinggi. Beberapa sejarawan percaya bahwa, setelah Persia menaklukkan Babilonia, istilah Kasdim lebih sering digunakan untuk merujuk pada kelas sosial orang-orang yang berpendidikan tinggi daripada ras manusia. Orang-orang Kasdim mempengaruhi keputusan Nebukadnezar untuk melemparkan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego ke dalam perapian yang menyala-nyala (Daniel 3:8) dan terkenal sebagai orang bijak dan ahli nujum pada masa pembuangan orang Yahudi di Babel. (Daniel 1:4; 2:10; 4:7; 5:7, 11). Pada zaman Daniel, Babel adalah pusat intelektual di Asia barat, dan orang-orang Kasdim terkenal karena studi dan pengetahuan mereka tentang astrologi dan astronomi. Mereka menyimpan catatan astronomi yang terperinci selama lebih dari 360 tahun, yang dapat membantu kita memahami bagaimana orang-orang majus dari Timur dapat mengenali dan mengikuti bintang yang akan menuntun mereka kepada Raja orang Yahudi (Matius 2:2).