Pertanyaan: Mengapa Mormon menyebut diri mereka sebagai ‘Orang-Orang Suci Akhir Jaman’ (Latter Day Saints)?
Jawaban:
Seorang pria bernama Joseph Smith menyatakan dirinya sebagai nabi Allah. Para penganutnya menganggap kalau Allah memulihkan “imam kudus [dari] para rasul dan murid mula-mula" melalui Joseph Smith. Smith juga menyatakan jika di "akhir jaman" banyak gereja yang terjerumus dalam kemurtadan. Hanya pewahyuan yang dia terima secara pribadi (atau orang-orang yang terkait dengan dia) yang dapat dipercaya, baik untuk keselamatan maupun pengajaran.
Joseph Smith dan Oliver Cowdery mendirikan “Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Akhir Jaman” (The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints). Nama tersebut diakui muncul melalui pewahyuan dari Yesus Kristus. Hal ini mengindikasikan tiga hal, yaitu: (1) Yesus Kristus yang menahbiskan gereja; (2) pelayanan gereja dikhususkan bagi pelayanan akhir jaman, dan (3) gereja hanya akan terdiri dari orang-orang suci yang diakui oleh Yesus Kristus.
Nama tersebut terdengar sangat menarik ketika banyak gereja sudah tidak setia dalam mengajarkan doktrin yang alkitabiah. Gereja ini mengaku kalau tugas mereka adalah membangun Kerajaan Allah. Termasuk untuk melembagakan praktik-praktik agama Kristen seperti yang Allah inginkan. Dua tugas utama ini mereka anggap sebagai "pemulihan Injil," yang menjadi bagian dari gerakan restorasi yang terjadi di awal abad ke-19.
Menurut Alkitab, Allah sendirilah yang akan mendirikan kerajaan-Nya (Yes 9:7). Orang-orang suci tidak dipanggil untuk melakukan hal ini bagi-Nya. Terlepas dari apakah seseorang memandang akhir jaman sebagai akhir dari keberadaan bumi, atau akhir bagi pelayanan Yesus Kristus, tidak ada indikasi sama sekali di Alkitab yang menyatakan kalau Injil butuh dipulihkan.
Yesus menyatakan pengakuan Simon Petrus tentang Dia, yakni "Kristus, Anak Allah yang Hidup," sebagai fondasi di mana gereja-Nya akan dibangun. Bahkan "alam maut tidak akan menguasainya" (Mat 16:16, 18). Allah juga menyatakan bahwa, meskipun beberapa orang telah menyimpang dari kebenaran, tetapi "dasar yang diletakkan Allah itu teguh" (2 Tim 2:18-19). Ayat-ayat ini menunjukkan kekekalan Gereja dalam konteks kebenaran Alkitab. Walaupun, di akhir jaman, kemurtadan memang akan banyak terjadi (Mat 24:11), tetapi Injil akan tetap teguh karena ada orang-orang yang akan tetap bertahan sampai pada kesudahannya (Mat 24:13-14).
Tugas sebenarnya dari orang-orang kudus pada hari ini adalah: terus menyatakan kebenaran Injil yang kekal itu (Yoh 3:16; Mrk 16:15) dan "peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus” (2 Tim 1:13).