www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Dapatkah saya sungguh-sungguh menanggung segala perkara di dalam Kristus (Filipi 4:13)?

Jawaban:
Dalam Filipi 4:13, rasul Paulus menulis, "Segala perkara dapat kutanggung (terjemahan Inggris: dapat kulakukan) di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." "Dia" dalam ayat ini adalah Tuhan Yesus, dan tentu saja Yesus adalah yang maha kuasa (Kolose 2:10). Namun, apakah ayat ini berarti bahwa kita dapat melakukan semua dan apa saja yang kita pikirkan?

Konteks ayat ini berfokus pada kekuatan yang diberikan Tuhan untuk bertahan dalam keadaan apa pun. Ayat 12 mencatat, "Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan." Paulus telah menghadapi masa-masa kelimpahan, namun ia juga telah menghadapi banyak pencobaan bagi imannya.

Dalam 2 Korintus 11:24-27, Paulus menceritakan beberapa penderitaan yang dialaminya hingga saat itu dalam imannya: "Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian." Terlepas dari masalah-masalah ini dan masalah-masalah lainnya, Paulus percaya dan mengajarkan bahwa ia dapat bertekun karena "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."

Selain itu, fokus dalam Filipi 4 adalah apa yang dapat dilakukan oleh orang percaya melalui kekuatan yang Kristus berikan. Ini bukanlah janji bahwa orang Kristen akan memiliki kekuatan super atau bahwa mereka akan tak terkalahkan atau kebal terhadap tantangan hidup. Sebaliknya, janji Filipi 4:13 adalah bahwa kita akan memiliki kekuatan dari Tuhan untuk dengan setia menanggung kesulitan-kesulitan yang muncul dalam hidup.

Perikop ini bukan tentang memiliki kelimpahan finansial. Beberapa orang mengajarkan injil kemakmuran yang mengatakan bahwa Tuhan akan memberkati kita secara finansial jika kita setia; sebaliknya, Paulus mengajarkan bahwa orang percaya akan mengalami penderitaan tetapi dapat merasa puas dalam keadaan apa pun, karena kekuatan Kristus. Sama seperti Kristus yang dengan setia bertahan di kayu salib, para pengikut-Nya juga dapat dengan setia menanggung masalah yang mereka hadapi. Bahkan, Filipi 4:11 menyatakan, "aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan." Paulus berfokus pada kepenuhan kehidupan, bukan kelimpahan duniawi.

Terakhir, Filipi 4:13 adalah bagian dari ayat yang lebih besar yang membahas kemampuan Kristus untuk memenuhi kebutuhan kita. Kristus dapat memberikan kepuasan pada saat berkelimpahan dan kekurangan. Dia dapat menolong kita melakukan segala sesuatu dengan kekuatan-Nya. Dalam kasus Paulus, kekuatan itu adalah kekuatan untuk melayani sebagai seorang misionaris meskipun menghadapi penderitaan yang berat. Dalam hidup kita, kekuatan yang sama juga tersedia. Entah kita melayani di negara lain atau menolong seseorang di lingkungan kita sendiri, kuasa Kristus dapat memampukan kita untuk berpegang teguh pada janji-janji-Nya dan bertahan dalam tantangan hidup yang paling sulit sekalipun. Paulus menutup bagian ini dengan kata-kata ini: "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. Dimuliakanlah Allah dan Bapa kita selama-lamanya! Amin" (ayat 19-20).

© Copyright Got Questions Ministries