Pertanyaan: Apa artinya Tuhan adalah bukit batuku (Mazmur 18:3)?
Jawaban:
Kitab Mazmur berisi banyak ayat yang membesarkan hati, termasuk Mazmur 18:3, "Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!." Ada banyak hal yang dapat kita bongkar dalam ayat ini, namun fokus kita akan tertuju pada frasa pertama, Tuhan adalah bukit batuku.
Sebagai sebuah kitab puitis, Mazmur menggunakan bahasa kiasan secara ekstensif. "Bukit batu" dalam ayat ini adalah metafora, dan pengulangannya menekankan pentingnya bukit batu bagi pemazmur. Raja Daud kemungkinan besar menulis kata-kata ini setelah dia ditetapkan sebagai raja di Israel. Sebelumnya, ia telah menghadapi banyak musuh, termasuk Raja Saul. Kehidupan Daud sering kali berada dalam bahaya, dan ia terpaksa hidup di luar batas-batas komunitas normal. Hal ini membantu kita untuk lebih menghargai pandangannya kepada Tuhan sebagai bukit batunya.
Bukit batu secara harfiah berarti kokoh, stabil, dan kuat. Dibutuhkan kekuatan untuk menembusnya, dan pada zaman dahulu orang mencari perlindungan di gua-gua dan daerah berbatu untuk mendapatkan keamanan (Keluaran 33:22; 1 Raja-raja 19:9-13; Hakim-hakim 6:2; Wahyu 6:15-16). Sebuah bukit batu bisa menjadi sumber kehidupan dalam lebih dari satu cara, seperti yang dilakukan Musa yang memancarkan air dari batu untuk memuaskan dahaga orang Israel (Keluaran 17:1-7).
Penggunaan "bukit batu" oleh Daud sebagai metafora pertama-tama menyoroti kepercayaan. Pada saat bahaya, Daud mengakui bahwa ia dapat mempercayai Tuhan seperti halnya seseorang yang bersembunyi di gua berbatu untuk berlindung. Pemazmur ini memiliki banyak pengalaman pribadi dengan gua dan kemungkinan besar mendapatkan inspirasi dari gua-gua tersebut (1 Samuel 22:1-2; 24:1-6). Mempercayai Tuhan di masa-masa pencobaan bisa menjadi tantangan, jadi kita perlu sesekali diingatkan. Dalam situasi yang melampaui pemahaman manusia, Tuhan tetap berdaulat.
Makna lain dari bukit batu adalah kekuatannya. Banyak ayat Alkitab yang menggambarkan Tuhan sebagai sumber kekuatan (Yesaya 40:29; Mazmur 73:26; 2 Korintus 12:9; Efesus 6:10), dan kita memiliki kesaksian Daud, yang mengalami manfaat dari bersandar pada Tuhan untuk mendapatkan kekuatan. Masa-masa sulit dapat membuat seseorang menjadi lemah, bingung, dan putus asa. Dalam lembah kehidupan, Tuhan menguatkan kita melalui Firman-Nya, doa, dan penghiburan dari orang-orang percaya lainnya.
Kita juga dapat memahami bukit batu sebagai tempat yang aman. Pemazmur menyadari bahwa-selain percaya dan mendapatkan kekuatan-dia juga paling aman bersama Tuhan. Daud memahami bahwa Tuhan adalah satu-satunya Pribadi yang dapat melindunginya dari musuh-musuhnya. Pencobaan dapat menimbulkan keraguan dan keputusasaan, tetapi orang Kristen yang sedang bergumul harus menyadari bahwa keselamatan sejati terletak di tangan Tuhan. Jika Tuhan tidak membebaskan kita dari suatu situasi, maka Dia ingin menyertai kita melaluinya. Bagaimanapun juga, kita berada di tangan yang tepat. Bahkan jika kita kehilangan nyawa kita, kita menantikan dunia yang baru tanpa air mata, rasa sakit, dan penderitaan (Wahyu 21:4).
Metafora lain dalam ayat ini menunjuk pada keyakinan kepada Tuhan sebagai sumber kekuatan dan tempat yang aman. Selain disebut sebagai "bukit batu", Tuhan adalah kubu pertahanan, penyelamat, perisai, tanduk keselamatan, dan kota benteng Daud.
Fungsi Tuhan sebagai "bukit batu" tidak hanya pada masa-masa pencobaan. Dalam Khotbah di Bukit, Yesus membandingkan ketaatan pada ajaran-Nya dengan membangun rumah di atas batu karang (Matius 7:24-25). Yesus sendiri menjadi batu karang dan benteng kita ketika Dia membebaskan kita dari kerajaan kegelapan menuju kerajaan terang (Kolose 1:13). Kepercayaan, kekuatan, dan keselamatan kita berasal dari Dia di dunia yang jahat ini. Paulus menegaskan bahwa Kristus adalah Batu Karang kita (1 Korintus 10:4).
Dalam segala situasi, kiranya kita dapat bergabung dengan Raja Daud untuk berkata, "Tuhan adalah bukit batuku."