Pertanyaan: Apakah pentingnya api tukang pemurni logam (terjemahan Inggris: api pemurnian) dan sabun tukang penatu dalam Maleakhi 3:2?
Jawaban:
Maleakhi 3:2, di mana frasa api tukang pemurni logam (terjemahan Inggris: api pemurnian) digunakan, telah menjadi ayat yang populer di masyarakat Barat selama berabad-abad karena penggunaannya dalam oratorio Messiah karya Handel yang terkenal. Ayat tersebut berbunyi, "Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam (terjemahan Inggris: api pemurnian) dan seperti sabun tukang penatu." Mari kita lihat perumpamaan sang nabi.
Maleakhi mengatakan bahwa ketika Tuhan datang kembali, tidak ada seorang pun yang dapat berdiri di hadapan-Nya. Kekudusan dan penghakiman Tuhan akan menjadi seperti api yang menyala-nyala dan seperti sabun yang membersihkan. Gagasan "berdiri" di hadapan Tuhan dikaitkan dengan "menahan" atau "melawan"; daging manusia yang berdosa tidak akan memiliki kekuatan, hak, atau keinginan untuk melawan Tuhan dalam kemuliaan-Nya (lih. Mazmur 76:7; Wahyu 6:17).
Dua perumpamaan ini membantu menjelaskan mengapa tidak ada seorang pun yang dapat bertahan pada Hari Tuhan. Pertama, Maleakhi 3:2 mengatakan bahwa Mesias akan menjadi seperti api tukang pemurni logam, sebuah perumpamaan untuk proses pemurnian logam. Seorang pemurni menggunakan api untuk memanaskan logam hingga menjadi cair, kemudian ia menyisihkan kotoran yang mengapung ke atas. Api pemurnian, tentu saja, dipertahankan pada suhu yang sangat tinggi, dan tingkat panas yang tinggi adalah gambaran nabi tentang ujian yang akan dihadapi orang-orang pada Hari Penghakiman. Semua penghakiman telah dipercayakan kepada Sang Anak (Yohanes 5:22). Pada saat kedatangan Kristus kembali, nyala api penghakiman Tuhan yang dahsyat akan memurnikan bumi, membuang sampah-sampah dosa.
Kedua, Mesias akan menjadi seperti sabun tukang penatu. Sabun jenis ini bersifat tajam dan cukup efektif untuk menghasilkan pakaian yang putih bersih. Terjemahan HCSB menuliskannya sebagai "alkali yang membersihkan". Ketika Kristus datang kembali, Dia akan membersihkan dunia dari segala kecemaran. Setiap noda dosa akan dibersihkan. Catatan tentang perubahan rupa Yesus berisi referensi tentang kemurnian-Nya, menggunakan bahasa yang mirip dengan Maleakhi: "Yesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu" (Markus 9:2-3).
Tujuan Yesus adalah untuk menghakimi kejahatan dan memurnikan umat-Nya: "Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN" (Maleakhi 3:3). Seperti api pemurnian, Dia akan membakar habis kenajisan para imam. Seperti sabun pencuci, Dia akan membasuh kenajisan mereka (Ulangan 4:29; Yesaya 1:25; Yeremia 6:29-30; Yehezkiel 22:17-22; Zakharia 3:5). Para imam di kerajaan seribu tahun kemudian akan dapat mempersembahkan korban dari hati yang murni. Persembahan pada masa itu akan serupa dengan persembahan pada saat bait suci pertama kali dibangun: "Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati TUHAN seperti pada hari-hari dahulu kala dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah" (Maleakhi 3:4).
Api pemurnian dan sabun tukang penatu menunjukkan kekudusan dan penghakiman yang menyala-nyala dari Mesias ketika Dia kembali untuk memerintah di Yerusalem pada kedatangan-Nya yang kedua kali. Kecerahan-Nya yang memurnikan dan kekudusan-Nya yang absolut akan mempengaruhi mereka yang melayani Dia, menciptakan bait suci yang dibersihkan dan imamat yang disucikan. "Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya" (Yesaya 40:10).