www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Apa artinya berdiri teguh (1 Korintus 15:58)?

Jawaban:
1 Korintus 15:58 adalah ayat penutup dari sebuah pasal yang terkenal dalam Perjanjian Baru, yang berfokus pada kebangkitan dan berisi salah satu pengakuan iman yang paling awal dalam gereja abad pertama. Ayat tersebut menyatakan, "Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." Ungkapan "berdiri teguh" juga diterjemahkan sebagai "menjadi kuat" dalam ESV dan NKJV.

Kata penghubungnya, "karena itu," menunjukkan bahwa ayat ini berhubungan dengan ayat sebelumnya. Karena ayat ini datang di akhir pasal, kita harus memeriksa keseluruhan pasal untuk memahami konteks yang luas dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang dimaksud dengan berdiri teguh.

1 Korintus 15 adalah pembelaan Paulus terhadap kebangkitan, dan bukti internal mengindikasikan bahwa ia menanggapi klaim-klaim yang menyangkal kebangkitan orang mati (ayat 12). Ia menyampaikan tanggapannya dengan mengingatkan kembali tentang hal-hal penting dalam Injil (ayat 1-4) dan dengan menceritakan penampakan-penampakan penting dari Yesus yang telah bangkit kepada para saksi mata (ayat 5-10). Di bagian akhir pasal ini, Paulus berargumen tentang realitas kebangkitan orang mati, yang menjadi pengharapan orang Kristen. Berdasarkan pengharapan ini dan kemenangan atas maut, pembaca didorong untuk berdiri teguh.

Frasa Yunani untuk "berdiri teguh" menyiratkan stabilitas, keteguhan, dan pengabdian yang kuat terhadap sesuatu. Jemaat Korintus yang terdiri dari orang-orang Kristen kuno dan modern didorong untuk tetap berkomitmen kepada Kristus dan mengabdi kepada-Nya. Beberapa metafora berperan di sini. Kita dapat membayangkan sebuah pohon yang berdiri teguh melawan angin kencang, para prajurit yang mempertahankan benteng, atau pasangan yang mendukung pasangannya yang sedang sakit. Berdiri teguh berarti setia, beriman, berbakti, dan tidak bergeming.

Kebangkitan Kristus adalah bukti bahwa ada hal yang lebih dari dunia ini. Hal ini seharusnya memperluas perspektif kita dari yang sementara kepada yang kekal. Apa pun yang kita lakukan di dunia ini bagi Kristus tidak akan sia-sia karena kebangkitan-Nya. Rasa sakit dan penderitaan juga bersifat sementara, karena tubuh kita yang baru dibangkitkan tidak akan tunduk pada keterbatasan-keterbatasan ini (1 Korintus 15:42-44).

Kita harus berdiri teguh dalam menghadapi ujian, godaan, penganiayaan, dan pertentangan. Perjalanan kekristenan tidaklah mudah, terutama dengan meningkatnya kebencian terhadap nilai-nilai Kristen. Gereja juga menghadapi serangan dari guru-guru palsu yang mengkhotbahkan Injil yang berbeda, menyangkal doktrin-doktrin inti Kristen, dan menipu banyak orang. Banyaknya gerakan dekonstruksi (yang berusaha menghancurkan iman kekristenan) semakin menekankan perlunya keteguhan hati. Meskipun tren-tren ini memang akan terjadi, mereka juga berfungsi sebagai peringatan.

Bagaimanakah seorang Kristen berdiri teguh? Semuanya dimulai dengan kepercayaan yang kuat pada Pribadi dan karya pengorbanan Kristus. Dia adalah fondasinya. Orang Kristen juga harus bergantung pada Roh Kudus untuk mendapatkan kekuatan, secara teratur membaca Alkitab, dan memelihara persekutuan dengan Tuhan melalui doa. Orang Kristen diperintahkan untuk "hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah" (Efesus 6:10-11). Suatu hari akan datang saat ketika Tuhan akan "menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu" (Wahyu 21:4).

© Copyright Got Questions Ministries