Pertanyaan: Apakah hukum Roh yang memberi hidup itu (Roma 8:2)?
Jawaban:
Dalam Roma 8:2, Paulus membuat kontras yang tajam antara hukum Roh kehidupan dengan hukum dosa dan hukum maut dengan pernyataan ini: "Roh (terjemahan Inggris: hukum roh), yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut." Ini menjadi bukti yang kuat akan tindakan yang telah Tuhan lakukan bagi mereka yang menaruh iman kepada Kristus.
Hukum dosa dan hukum maut mengacu pada prinsip yang ditemukan dalam Alkitab bahwa "upah dosa ialah maut" (Roma 6:23). Hukum dosa dan maut bukan merujuk pada Hukum Taurat Musa, tetapi terkait dengannya. Hukum Taurat mengungkapkan standar Tuhan, kekurangan kita, konsekuensi dari kegagalan kita, dan bahkan kecenderungan bawaan kita untuk menolak Tuhan dan menentang standar-Nya. Hukum dosa melawan Hukum Tuhan dalam setiap hal, dan hal itu membawa kita kepada kematian.
The New Living Translation dengan tepat menggambarkan hukum ini sebagai "kuasa dosa yang membawa kepada maut" karena cengkeraman kuasa yang diberikan oleh prinsip ini kepada kita. Ketika Adam dan Hawa memberontak terhadap Tuhan, tindakan mereka mencemari sifat alamiah mereka, menanamkan kecenderungan untuk menolak Tuhan. Kita semua mewarisi kecenderungan ini, yang menjelaskan mengapa seorang anak kecil mudah sekali tidak taat, sementara ketaatan harus dipelajari dari waktu ke waktu. Semakin kita menyerah pada kecenderungan pemberontakan kita, semakin kita terjerat oleh dosa, dan konsekuensinya semakin bertambah.
Berbeda dengan hukum dosa dan maut, hukum Roh kehidupan merupakan pembalikan dari upah dosa. Sama seperti dosa yang membawa kepada kematian, Roh memberikan kehidupan. Sama seperti bagaimana Tuhan menghembuskan nafas kehidupan ke dalam Adam, Dia menanamkan kehidupan baru ke dalam jiwa yang telah dilahirkan kembali (Kejadian 2:7; Titus 3:5-6). Hal ini terkait dengan kasih karunia Tuhan, seperti yang dinyatakan dalam Injil. Satu-satunya cara untuk membebaskan diri dari siklus dosa dan kematian adalah dengan merangkul siklus Roh dan kehidupan yang baru dengan menaruh iman kepada Yesus Kristus dan hidup untuk menyenangkan Roh Tuhan, daripada menuruti sifat kita yang berdosa.
Kehidupan baru yang diberikan oleh Roh Kudus, yang mematahkan cengkeraman dosa, adalah alasan utama mengapa kita tidak dapat bertahan di dalam dosa. Meskipun mencapai kesempurnaan tanpa dosa adalah mustahil di dunia ini, orang yang terikat dengan Kristus telah mati bagi dosa ketika Kristus mati, dan ia bangkit ke dalam kehidupan yang baru seperti Kristus. Ia sekarang mengabdi kepada Bapa (Roma 6:1-11).
Fakta bahwa kita berada di bawah hukum Roh kehidupan menunjukkan bahwa kita tetap perlu berada di bawah hukum-yaitu hukum Kristus (lihat Galatia 6:2 dan 1 Korintus 9:21). Kita tidak dipanggil untuk hidup tanpa hukum, dan tidak ada orang percaya yang dapat dikatakan bebas sepenuhnya dari semua hukum. Hukum Kristus adalah mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa raga dan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri (Markus 12:32-33).
Setelah dibebaskan oleh Roh Kudus dari cengkeraman dosa, kita tidak lagi berkewajiban untuk menuruti keinginan-keinginan kita yang berdosa (Roma 8:12). Sebaliknya, kita dibimbing oleh Roh dan harus disibukkan dengan apa yang berkenan kepada-Nya (Roma 8:5-6). Dengan mengambil dari Roma 12, kita mendapatkan gambaran yang nyata tentang seperti apa kehidupan yang dipimpin oleh Roh, yang dimulai dengan penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan sebagai "persembahan yang hidup" (ayat 1). Ketika kita hidup untuk menyenangkan Roh Tuhan, kita menyaksikan munculnya karakter ilahi, yang oleh Alkitab disebut sebagai buah Roh (Galatia 5:22-23). Berjalan di dalam Roh, bebas dari hukum dosa dan hukum maut, akan membawa kita kepada kehidupan.