Pertanyaan: Apa yang Alkitab katakan tentang berbohong? Apakah berbohong itu dosa?
Jawaban:
Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa berbohong adalah dosa dan tidak menyenangkan Tuhan. Dosa pertama di dunia ini melibatkan kebohongan yang disampaikan kepada Hawa. Sepuluh Perintah yang diberikan kepada Musa meliputi: “Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu” (Keluaran 20:16).
Di gereja mula-mula, Ananias dan Safira berbohong mengenai sumbangan untuk membuat diri mereka terlihat lebih murah hati daripada yang sebenarnya. Teguran Petrus keras: “Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus?” (Kisah Para Rasul 5:3). Penghakiman Tuhan lebih keras: pasangan tersebut meninggal akibat dosa kebohongan mereka (Kisah Para Rasul 5:1-11).
Kolose 3:9 mengatakan, “Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya.” Berbohong tercantum dalam 1 Timotius 1:9-11 sebagai sesuatu yang dilakukan oleh pelanggar hukum. Terlebih lagi, para pendusta akan termasuk di antara mereka yang dihakimi pada akhirnya (Wahyu 21:8). Sebaliknya, Tuhan tidak pernah berbohong (Titus 1:2). Dia adalah sumber kebenaran. Tidak mungkin Tuhan berdusta (Bilangan 23:19).
Yesus menyebut diri-Nya sebagai jalan, kebenaran, dan hidup (Yohanes 14:6), dan Ia mengharapkan mereka yang mengikuti-Nya menjadi orang-orang benar. Kebenaran harus diungkapkan dalam kasih (Efesus 4:15), memberikan harapan bagi mereka yang mencari penebusan dari kebohongan dunia.
