www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Apa artinya manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang (Yohanes 3:19)?

Jawaban:
Di dalam Alkitab, terang dikontraskan dengan kegelapan. Tuhan adalah terang (1 Yohanes 1:5), dan hidup di dalam terang secara metaforis mengacu pada hidup di dalam kebenaran, kebaikan, dan kebijaksanaan Tuhan. Di sisi lain, hidup di dalam kegelapan secara metaforis menggambarkan hidup dalam dosa atau menjalani kehidupan yang terpisah dari Tuhan. Terang telah datang ke dalam dunia (Yohanes 8:12), tetapi sayangnya, manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang (Yohanes 3:19). Mereka yang percaya kepada Tuhan untuk keselamatan akan datang kepada terang dan menerima kehidupan yang berkelimpahan; mereka yang mencintai kegelapan akan menghadapi keterpisahan kekal dengan Tuhan dalam "kegelapan yang paling gelap" (Yudas 1:4-13).

Yohanes 3:18-19 mengatakan, "Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat." Manusia secara alamiah mencintai kegelapan-mereka mencintai dosa-dosa mereka-dan hal ini menghalangi mereka untuk datang kepada Kristus: "Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak" (Yohanes 3:20).

Sebagai akibat dari dosa, semua orang dilahirkan dalam keadaan kegelapan rohani yang memisahkan mereka dari Tuhan. Dosa membutakan manusia dari kebenaran dan menggelapkan pemahaman mereka akan realitas: "dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka" (Efesus 4:18).

Meskipun manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, Tuhan telah menyediakan jalan untuk menyelamatkan mereka dari dosa dan konsekuensinya. Yesaya menggambarkan Mesias sebagai terang yang besar yang akan datang ke dalam "negeri kekelaman" (Yesaya 9:2). Yesus menyebut diri-Nya sebagai terang dunia (Yohanes 8:12), dengan demikian menghubungkan diri-Nya dengan Mesias yang dinubuatkan yang akan membawa terang yang sesungguhnya ke dalam dunia (Yohanes 1:9). Dia adalah "terang manusia" (Yohanes 1:4) dan cahaya serta keselamatan bagi mereka yang percaya kepada-Nya (Mazmur 27:1). Dia yang membuka mata yang buta dapat membawa kita keluar dari kegelapan rohani dan masuk ke dalam terang-Nya yang ajaib (1 Petrus 2:9).

Yohanes 3:21 menggambarkan orang percaya sebagai orang yang "melakukan yang benar [dan] datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah." Orang-orang percaya "hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran" (Efesus 5:8-9). Setelah diselamatkan dari kerajaan kegelapan (Kolose 1:13), orang-orang percaya tidak lagi bersembunyi di dalam kegelapan dosa. Mereka hidup di dalam terang (1 Tesalonika 5:5-6; 1 Yohanes 1:7). Orang-orang percaya tidak akan mencapai kesempurnaan di dunia ini, tetapi mereka tidak terus menerus hidup di dalam dosa (1 Yohanes 3:6; 5:18). Mereka mengizinkan terang Tuhan bersinar di dalam dan melalui mereka saat mereka ditransformasikan oleh kasih dan kebenaran Tuhan dan mencerminkan karakter-Nya.

Yesus berkata kepada orang-orang percaya, "Kamu adalah terang dunia. . . . Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga" (Matius 5:14,16). Kita bukan lagi orang-orang yang lebih menyukai kegelapan daripada terang. Sebaliknya, kita adalah "anak-anak terang dan anak-anak siang" (1 Tesalonika 5:5). Kita mengizinkan terang kebenaran dan kasih Tuhan bersinar dalam hidup kita dan keluar ke dunia yang gelap di sekitar kita.

© Copyright Got Questions Ministries