www.GotQuestions.org/Indonesia
Pertanyaan: Apa saja nama-nama Setan?
Jawaban:
Setan adalah makhluk roh yang memimpin pemberontak di surga melawan Allah dan ahirnya dibuang ke bumi (Lukas 10:18). Nama pribadinya, “Setan,” berarti “lawan.” Nama ini memberi indikasi atas sifat dasarnya: ia adalah musuh Allah, ia memusuhi segala sesuatu yang Allah lakukan, serta semua yang Allah kasihi.
Ia juga dijuluki “iblis” di dalam Perjanjian Baru. Kata “iblis” berarti “pemfitnah” atau “penuduh palsu.” Setan mengambil peran ini di dalam pasal 1-2 kitab Ayub ketika ia menyerang kepribadian Ayub.
Di dalam Matius 12:24, orang Yahudi menyebut Setan sebagai “Beelzebul,” julukan yang diambil dari “Baal-Zebub” (“tuhannya lalat”), dewa palsu kaum Filistin di Ekron (2 Raja-Raja 1:2-3,6).
Adapun julukan lain bagi Setan, yakni sang penggoda (1 Tesalonika 3:5), si jahat (Matius 13:19,38), sang pendakwa saudara-saudara (Wahyu 12:10), dan – adapun tiga julukan yang merujuk pada otoritas Setan di bumi – penguasan dunia ini (Yohanes 12:31), ilah zaman ini (2 Korintus 4:4), dan penguasa kerajaan angkasa (Efesus 2:2). Dua Korintus 11:14 mengajar bahwa Setan mengubah wujudnya menjadi “malaikat terang,” deskripsi yang menekankan kemampuannya menipu.
Ada beberapa ayat Alkitab yang membahas hukuman terhadap raja insani, tetapi juga dapat berlaku pada Setan. Yang pertama ditemui dalam Yesaya 14:12-15. Perikop ini ditujukan kepada raja Babel (ayat 4), namun deskripsinya sepertinya merujuk pada makhluk yang jauh lebih kuat. Nama Lusifer, yang berarti “bintang timur,” digunakan sebagai cara menggambarkan sosok yang berusaha merebut takhta Allah.
Perikop yang kedua ditemui dalam Yehezkiel 28:11-19, yang ditujukan pada raja Tirus. Sama-halnya dengan perikop “bintang timur” di atas, nubuat ini mengandung bahasa yang tampaknya melampaui sosok insani biasa. Raja Tirus disebut diberikan “tempatmu dekat kerub yang berjaga,” namun ia direndahkan oleh kesombongannya dan “dibuang” oleh Allah.
Selain memberi julukan pada Setan, Alkitab juga menggunakan berbagai kiasan yang mengungkapkan karakter sang musuh. Yesus, dalam perumpamaan ke-empat jenis tanah, mengkiaskan Setan sebagai burung yang memungut benih dari tanah yang keras (Matius 13:4,19). Dalam perumpamaan yang lain, Setan tampil sebagai penabur benih rumput alang-alang di antara lahan gandum (Matius 13:25,28). Setan disamakan dengan serigala di dalam Yohanes 10:12 dan sebagai singa yang mengaum di dalam 1 Petrus 5:8). Di dalam Wahyu 12:9, Setan adalah “naga besar itu, si ular tua” – yang tentunya merujuk kepada ular yang menipu Hawa (Kejadian 3:1).