Pertanyaan: Apakah yang dimaksud dengan nyanyian pengajaran (maskil) dalam Kitab Mazmur?
Jawaban:
Nyanyian pengajaran (maskil) adalah istilah yang maknanya tidak pasti yang ditemukan dalam kitab Mazmur. Sebagian besar terjemahan Alkitab menunjukkan bahwa maskil adalah istilah sastra atau musik. Kemungkinan besar, istilah ini berhubungan dengan tujuan dari mazmur-mazmur tertentu atau bagaimana mazmur-mazmur itu dibawakan atau dilantunkan.
Tiga belas kali istilah nyanyian pengajaran (maskil, juga dieja maschil) muncul dalam judul mazmur (Mazmur 32, 42, 44-45, 52-55, 74, 78, 88-89, dan 142). Beberapa terjemahan Alkitab tertentu telah menerjemahkan kata ini dalam bahasa Inggris, dengan menyebutnya sebagai "sebuah perenungan" (NKJV), "sebuah nyanyian yang ditulis dengan baik" (Alkitab NET), "mazmur yang merenung" (NHEB), atau "sebuah instruksi" (YLT). Kata Ibrani maskil juga ditemukan dalam Amos 5:13, di mana kata ini diterjemahkan sebagai "bijaksana" (ESV) atau memiliki "wawasan" (CSB). Banyak ahli Alkitab percaya bahwa maskil dimaksudkan untuk meditasi dan memberikan kebijaksanaan.
Mazmur 78 oleh Asaf adalah contoh dari nyanyian pengajaran (maskil) yang digunakan untuk mengajar, karena di dalamnya terdapat informasi mengenai pembebasan bangsa Israel dari Mesir dan masa-masa mereka di padang gurun (Mazmur 78:35, 40). Pemazmur memohon kepada umat untuk "Pasanglah telinga untuk pengajaranku, hai bangsaku, sendengkanlah telingamu kepada ucapan mulutku" (ayat 1). Tujuannya adalah agar umat Tuhan mengingat apa yang telah Tuhan lakukan bagi mereka dan mengajarkan hal-hal tersebut kepada keturunan mereka. Asaf mengajarkan "Yang telah kami dengar dan kami ketahui, dan yang diceritakan kepada kami oleh nenek moyang kami, kami tidak hendak sembunyikan kepada anak-anak mereka, tetapi kami akan ceritakan kepada angkatan yang kemudian puji-pujian kepada TUHAN dan kekuatan-Nya dan perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya" (Mazmur 78:3-4). Mazmur 44 juga menyatakan pentingnya belajar dari nenek moyang mereka tentang apa yang telah dilakukan Tuhan (Mazmur 44:1-2).
Beberapa penulis mazmur menggunakan bentuk nyanyian pengajaran (maskil), termasuk Daud (Mazmur 32, 52-55, dan 142), putra-putra Korah (Mazmur 42, 44-45), Asaf (Mazmur 74 dan 78), Heman orang Ezrah (Mazmur 88), dan Etan orang Ezrah (Mazmur 89). Beberapa dari nyanyian-nyanyian tersebut menyebutkan bahwa nyanyian-nyanyian itu harus dibawakan dengan "permainan kecapi" (Mazmur 54:1; 55:1). Ada yang berpendapat bahwa, karena kitab-kitab Mazmur ditulis untuk pengajaran dan meditasi, maka nyanyian-nyanyian tersebut dinyanyikan sebagai bentuk pengajaran di Kemah Suci dan Bait Allah.
Meskipun arti sebenarnya dari maskil tidak diketahui, penggunaannya dalam kitab Mazmur menyoroti fakta bahwa mazmur-mazmur yang berbeda ditulis dengan gaya yang berbeda, untuk tujuan yang berbeda. Istilah-istilah sastra dan musik lainnya, seperti selah, higayon, dan miktam, dalam kitab terbesar dalam Alkitab ini menunjukkan bagaimana Tuhan menghargai lagu dan kebenaran yang disampaikannya.