Pertanyaan: Apa artinya pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan biasa (1 Korintus 10:13)?
Jawaban:
Pencobaan adalah pertempuran bagi setiap orang Kristen, dan Alkitab memiliki banyak hal untuk dikatakan tentang hal ini. Salah satu ayat yang umum adalah 1 Korintus 10:13, yang menyatakan, "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya."
Terjemahan The New Living Translation menjelaskannya seperti ini: "Pencobaan dalam hidup Anda tidak berbeda dengan apa yang dialami orang lain. Dan Tuhan itu setia. Dia tidak akan membiarkan pencobaan melebihi kemampuan Anda. Ketika Anda dicobai, Dia akan menunjukkan jalan keluar sehingga Anda dapat bertahan."
Ayat ini merupakan bagian dari wacana tentang makanan yang dipersembahkan kepada berhala, yang dimulai pada pasal 8. Kemudian, Paulus memberikan kata-kata peringatan kepada para pembacanya mengenai dosa dan pencobaan. Dia mengutip kegagalan bangsa Israel dalam Perjanjian Lama sebagai peringatan untuk tidak terlibat dalam kejahatan. Penyembahan berhala, amoralitas seksual, dan bahkan bersungut-sungut kepada Tuhan adalah tindakan yang harus dihindari oleh orang Kristen. Hal ini berlaku bagi orang yang kuat maupun yang lemah. Orang yang kuat harus berhati-hati agar tidak jatuh (1 Korintus 10:12), dan orang yang lemah jangan sampai disesatkan oleh kebebasan orang yang kuat.
Kita tahu bahwa kita harus menghindari dosa, tetapi, sayangnya, kita masih menghadapi godaan. Ini adalah konsekuensi dari dunia yang penuh dosa di mana kita hidup dan sifat berdosa di dalam diri kita yang menginginkan apa yang bertentangan dengan kehendak Tuhan (lihat Galatia 5:17). Akan tiba saatnya kita dimuliakan dan sepenuhnya bebas dari dosa (Roma 8:30; 1 Yohanes 3:2). Untuk saat ini, ketika kita menjalani proses pengudusan, orang-orang Kristen merindukan kekekalan (2 Korintus 5:1-5; 1 Tesalonika 4:1-2).
1 Korintus 10:13 membahas kecenderungan kita untuk berbuat dosa dengan sebuah fakta: "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia." Hal ini dapat diparafrasekan sebagai "tidak ada pencobaan yang menimpa Anda yang belum pernah dialami orang lain." Pencobaan yang kita alami bukanlah hal yang unik bagi kita; orang lain juga pernah bergumul dengan hal yang serupa. Hal ini memberi semangat bagi orang-orang Kristen yang dicobai yang merasa tidak ada seorang pun yang akan mengerti apa yang membuat mereka tergoda. Hal ini juga mencegah keputusasaan. Jika ada orang lain yang telah berhasil mengatasi godaan yang sama, maka ada pintu yang terbuka untuk lebih banyak lagi orang yang berhasil.
Bagian selanjutnya dari ayat ini memberikan dorongan lebih lanjut: "Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." Slogan populer "Tuhan tidak akan memberi Anda lebih dari yang dapat Anda tanggung" berasal dari penafsiran yang keliru terhadap ayat ini. Kita akan menghadapi kesulitan, dan beberapa dari kesulitan itu mungkin merupakan hal yang tidak dapat kita tangani sendiri. Namun, jika kita adalah milik Kristus, Tuhan tidak akan membiarkan kesulitan apapun menghampiri kita yang tidak dapat kita tanggung dengan kuasa Kristus. Dengan setiap pencobaan dan ujian yang kita hadapi, Tuhan akan tetap setia kepada kita. Dia mungkin tidak menghindarkan kita dari ujian tersebut, tetapi Dia akan menyediakan cara untuk bertahan dalam ujian tersebut.
Perlu dicatat bahwa Tuhan tidak mencobai siapa pun (Yakobus 1:13). Namun, Dia berdaulat atas segala sesuatu, termasuk pencobaan kita. Dia tahu kelemahan kita, dan kita dapat percaya pada kesetiaan-Nya ketika menghadapi pencobaan. Mungkin tidak selalu terlihat demikian, tetapi selalu ada jalan keluar. Tuhan menyediakan jalan keluar. Kita harus bersandar pada kedaulatan, kesetiaan, dan kekuatan Tuhan untuk menang.