Jawaban:
Politeisme merupakan pandangan yang mempercayai banyak allah. Kata itu berasal dari dua kata Yunani, “poli" yang berarti “banyak,” dan “teisme” yang berarti "Allah."
Politeisme dapat dikatakan merupakan pandangan teistik paling dominan dalam sejarah. Contoh politeisme yang paling terkenal dari zaman kuno adalah mitologi Yunani/Roma (Zeus, Apollo, Aphrodite, Poseidon, dll). Contoh lain dari politeisme adalah agama Hindu yang memiliki lebih dari 300 juta allah.
Meskipun Hinduisme pada hakikatnya bersifat panteistik, agama ini juga percaya pada keberadaan banyak allah. Menarik untuk dicatat bahwa dalam agama politeistik sekalipun, biasanya ada satu allah yang lebih berkuasa dibanding allah-allah lainnya, misalnya Zeus dalam mitologi Yunani/Roma dan Brahma dalam agama Hindu.
Ada yang menyatakan bahwa Perjanjian Lama Alkitab mengajarkan politeisme. Memang, ada beberapa ayat yang menyebut “allah-allah” dalam bentuk jamak (Keluaran 20:3; Ulangan 10:17; 13:2; Mazmur 82:6; Daniel 2:47). Orang Israel kuno memahami dengan jelas bahwa hanya ada satu Allah yang sejati, namun mereka seringkali tidak hidup sesuai dengan apa yang mereka percaya, senantiasa jatuh ke dalam penyembahan berhala dan allah-allah asing.
Jadi bagaimana kita memahami hal ini dan ayat-ayat lain yang berbicara mengenai banyak allah? Penting untuk dipahami bahwa kata Ibrani “Elohim” bisa digunakan untuk merujuk satu Allah yang sejati dan allah-allah palsu/berhala. Kata itu berfungsi hampir serupa dengan kata “allah” secara umum.
Menyebutkan sesuatu sebagai “allah,” tidak berarti bisa langsung dipercaya sebagai makhluk ilahi. Kebanyakan ayat-ayat Perjanjian Lama yang berbicara mengenai allah-allah itu sedang merujuk kepada allah-allah palsu, yaitu yang mengaku sebagai allah sekalipun bukan.
Konsep ini diringkaskan dalam 2 Raja-Raja 19:18: “Dan menaruh para allah mereka ke dalam api, sebab mereka bukanlah Allah, hanya buatan tangan manusia, kayu dan batu; sebab itu dapat dibinasakan orang.”
Perhatikan Mazmur 82:6 ““Aku sendiri telah berfirman: "Kamu adalah allah, dan anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian, namun seperti manusia kamu akan mati dan seperti salah seorang pembesar kamu akan tewas.”
Alkitab jelas menentang politeisme. Ulangan 6:4 memberitahu kita, “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!”
Mazmur 96:5 menyatakan, “Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah hampa, tetapi Tuhanlah yang menjadikan langit.”
Yakobus 2:19 mengatakan, “Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.”
Hanya ada satu Allah. Memang benar ada banyak allah palsu dan yang mengaku-ngaku sebagai allah, namun hanya ada satu Allah yang sejati.