Pertanyaan: Apakah yang dimaksud oleh Tatanan Dunia Baru atau New World Order dalam bahasa Inggris?
Jawaban:
Tatanan Dunia Baru adalah teori konspirasi yang menyatakan sebuah periode bersejarah yang mengubah secara drastis dunia serta pemegang kuasa di dunia. Tata Dunia Baru ini diyakini melibatkan satu atau lebih kelompok elit yang berusaha mengatur dunia melalui satu sistem pemerintahan global. Daya Tarik Tata Dunia Baru ini adalah tawarannya mengakhiri perang serta sengketa politik, menghapus kemiskinan, sakit-penyakit, dan kelaparan. Tujuannya ialah memenuhi kebutuhan serta harapan segenap umat manusia melalui perdamaian global.
Juga disebut sebagai “era globalisasi,” Tatanan Dunia Baru ini akan menyingkirkan kebutuhan berbagai wujud pemerintahan di dunia. Tujuan ini akan dicapai dengan mendirikan satu sistem atau Lembaga politik yang sifatnya berskala dunia. Salah satu cara melaksanakan ini adalah dengan menghapus semua perbatasan yang memisah bangsa-bangsa dengan para tetangganya. Diyakini bahwa Tata Dunia Baru ini akan menyerukan toleransi melalui upaya mendukung dan merangkul berbagai kebudayaan, nilai social, serta ideologi. Visi di balik Tata Dunia Baru adalah persatuan antara semua manusia, yang juga menyaratkan satu bahasa global demi memudahkan komunikasi. Obyektif lainnya berkaitan dengan penggunaan satu mata uang global, persatuan dalam politik, agama, dan nilai-nilai moralitas. Oleh karena itu, diyakini para pemeluk konspirasi, bahwa dunia akan dikuasai satu pemerintah yang menjanjikan perdamaian dunia, penghapusan perang serta konflik politik.
Meskipun dapat disetujui bahwa manusia memerlukan harapan dan ketenangan dalam hidup ini, masalahnya ada pada subyek pencarian harapan dan ketenangan. Alkitab sudah menjelaskan semuanya. Sebagai pengikut Kristus, kita diperintah untuk menaati dan menghormati pemangku kekuasaan, termasuk pemerintah kita. Akan tetapi, kita juga dapat melihat adanya konsekuensi agamis dan keuangan yang cukup parah di balik Tata Dunia Baru (Roma 13:1-7; Kisah 5:29).
Menerima dan mengakui Tatanan Dunia Baru bukan tanpa kelemahannya, yakni bahwa tidak ada satupun pemerintahan yang dapat menyajikan harapan serta damai senantiasa bagi umat manusia. Ketika manusia berharap pemerintahnya memberi damai dan harapan, manusia akan dikecewakan oleh janji-janji palsu. Sejarah telah membuktikan berulang kali bahwa kerajaan global tidak dapat bertahan, karena akan selalu dinodai oleh keserakahan, korupsi, dan nafsu berkuasa.
Mereka yang berharap mendatangkan Tata Dunia Baru akan kecewa. Kenyataannya adalah bahwa ajaran agama palsu tidak dapat mendatangkan kesempurnaan, meski sudah didukung oleh kreatifitas dan kecerdasan insani. Hanya surga yang mampu menyediakan damai dan kebahagiaan senantiasa. Alkitab menjelaskan bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan di bumi, baik dengan penderitaan, kerusakan, ketidakpuasan, dan kematian, akan selalu ada di bumi (2 Korintus 4:16; Ibrani 9:27). Alkitab juga mengajar bahwa semua ketidaksempurnaan ini tidak ditemukan di surga (Wahyu 21:3-7 dan Wahyu pasal 22). Semua kekurangan ini akan disingkirkan kelak. Memang benar kita membutuhkan harapan, namun yang kita butuhkan adalah harapan surgawi; bukan harapan dalam Tata Dunia Baru. Satu-satunya harapan orang percaya ada di surga (Yohanes 14:1-4), bukan di bumi.