www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Apakah arti "tetap berada di dalam Dia" dalam 1 Yohanes 3:6?

Jawaban:
1 Yohanes 3:6 menyampaikan sebuah kebenaran penting dalam kehidupan Kristen: "Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia." Dalam pasal yang sama, Yohanes memperjelas konsep tetap berada di dalam ketika ia menyatakan, "Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita" (ayat 24).

Tetap berada di dalam Tuhan berarti terlibat dalam persekutuan dengan-Nya dengan menaati perintah-perintah-Nya melalui kuasa Roh. Yohanes memberikan gambaran yang jelas tentang perintah-perintah itu: "Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita" (1 Yohanes 3:23). Segala sesuatu yang diharapkan dari seorang Kristen dapat dirangkum dalam dua perintah ini.

Perintah pertama yang menandakan bahwa kita berada di dalam Tuhan adalah percaya kepada pesan Injil. Hal ini menjadi fondasi Kekristenan: Yesus sang Mesias telah mati untuk dosa kita dan bangkit kembali untuk mengantarkan kita ke dalam kerajaan-Nya dan mendamaikan kita dengan Bapa. Apa yang ditulis Yohanes sebagai perintah pertama selaras dengan pernyataan Yesus tentang perintah yang paling penting, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu" (Matius 22:37). Percaya kepada pribadi dan karya Kristus sangat penting untuk mengasihi Tuhan. Memang, tidak mungkin mengasihi Tuhan dan menolak Anak-Nya, dan kita tidak dapat sungguh-sungguh mengasihi Tuhan kecuali jika kita berada di dalam Kristus.

Sementara percaya kepada Injil menarik kita untuk berada di dalam Allah, perintah kedua, yaitu mengasihi sesama, menunjukkan bahwa kita sungguh-sungguh berada di dalam Tuhan. Yohanes menekankan bahwa tidak mungkin kita mengasihi Tuhan dan menyimpan kebencian atau niat jahat terhadap sesama orang percaya (1 Yohanes 4:20). Kasih kepada sesama sangat penting, karena itu adalah penggenapan hukum Taurat (Roma 13:8-10; Galatia 5:14-15). Kasih kita kepada Tuhan ditunjukkan dengan cara kita memperlakukan orang lain. Kasih seharusnya lebih dari sekadar konsep teoritis; kasih adalah sesuatu yang diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Yohanes memberikan contoh praktis: "Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran" (1 Yohanes 3:17-18).

Kita harus hidup dalam keadaan kasih dan iman yang permanen. Ketika kita percaya kepada Putra Allah dan mengasihi orang lain, kita berada di dalam Dia. Dan Yohanes mengatakan bahwa mereka yang berada di dalam Dia tidak akan terus berbuat dosa: "setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia" (1 Yohanes 3:6). Artinya, orang percaya akan menunjukkan pola dosa yang semakin berkurang dalam hidupnya. Orang Kristen, yang berada di dalam Tuhan, tidak akan "dengan sengaja, dengan sadar, dan dengan kebiasaan [melakukan] dosa" (1 Yohanes 3:6, terjemahan AMP). Dosa tidak lagi bersifat normatif.

Yesus menegaskan pentingnya berada di dalam Dia: "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yohanes 15:4-5).

© Copyright Got Questions Ministries