Pertanyaan
Apa artinya mengikuti dongeng isapan jempol manusia (terjemahan Inggris: dongeng licik) (2 Petrus 1:16)?
Jawaban
Dalam suratnya yang kedua, Petrus menjelaskan bahwa orang Kristen tidak boleh mempercayai dongeng isapan jempol manusia (terjemahan Inggris: dongeng licik): "Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya" (2 Petrus 1:16). Petrus dan murid-murid lainnya tidak mengarang dongeng atau mitos, tetapi mereka mencatat apa yang mereka lihat dan dengar. Petrus menunjukkan bahwa mereka benar-benar ada di sana di atas gunung ketika Kristus berubah rupa (atau dimuliakan), dan mereka mendengar Bapa meneguhkan Kristus, dengan berkata, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan" (2 Petrus 1:17-18).
Petrus dapat bersandar pada pengalaman pribadinya, seperti halnya murid-murid yang lain, untuk mengatakan dengan yakin bahwa orang Kristen tidak hanya mempercayai dongeng yang dibuat secara licik. Namun, Petrus mengajukan sesuatu yang bahkan lebih dapat diandalkan daripada pengalaman mereka. Petrus menambahkan bahwa pesan nubuat itu bahkan lebih pasti (2 Petrus 1:19). Wahyu Tuhan dalam Kitab Suci adalah cara yang lebih dapat diandalkan dan dipercaya untuk mengetahui kebenaran tentang Tuhan. Meskipun pengalaman Petrus dapat diandalkan, Firman Tuhan yang tertulis bahkan lebih dapat dipercaya.
Ketika Petrus menunjukkan kepastian nubuat dalam Alkitab, ia mengingatkan para pembacanya bahwa para nabi itu sendiri bersandar pada Tuhan, bukan pada pemahaman mereka sendiri (2 Petrus 1:20). Petrus menjelaskan bahwa nubuat-nubuat itu dibuat bukan oleh kehendak manusia, tetapi oleh Roh Kudus yang menggerakkan para penulisnya. Para nabi mencatat Firman Tuhan secara akurat (2 Petrus 1:21).
Orang Kristen percaya pada peristiwa sejarah yang nyata yang melibatkan orang-orang yang nyata. Mereka tidak hanya percaya pada dongeng yang dibuat secara licik. Petrus menolong kita untuk memahami sebuah prinsip penting dalam menafsirkan Alkitab. Pembaca tidak menentukan makna Alkitab; tetapi Sang Pengaranglah yang menentukannya. Sering kali orang bertanya, "Apa arti ayat ini bagi saya?" tetapi Petrus memberi kita pertanyaan yang lebih baik untuk ditanyakan: "Apa yang Tuhan katakan?" Makna dari suatu ayat tidak berbeda bagi seorang pembaca dengan pembaca yang lain, karena ayat-ayat tersebut berasal dari Roh Kudus dan dicatat oleh orang-orang yang dipilih-Nya untuk berbicara melalui mereka. Tentu saja, ada penerapan yang berbeda berdasarkan situasi pembaca, tetapi maknanya tidak berubah. Itu berarti sesuai apa yang dikatakannya.
Karena kepastian dan keandalan Alkitab, orang Kristen dapat memiliki keyakinan bahwa Kitab Suci akan menuntun mereka secara akurat (lihat Mazmur 119:105). Apa yang mereka baca di halaman-halaman itu bukanlah kumpulan dongeng isapan jempol. Yesus benar-benar menyembuhkan orang sakit, mengajar orang banyak, dan membangkitkan orang mati. Ini adalah fakta sejarah.
Petrus juga mengingatkan kita bahwa, bahkan ketika kita mungkin tidak yakin atau meragukan pengalaman kita, kita dapat yakin dengan apa yang telah Tuhan katakan. Kita harus membentuk keyakinan dan pemahaman kita berdasarkan apa yang Alkitab katakan. Tanpa kepastian yang disediakan Alkitab, kita tidak akan memiliki standar untuk membedakan kebenaran dari dongeng-dongeng isapan jempol manusia. Karena itu, kita memiliki "Dengan demikian kami [kita] makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu [kita] memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu" (2 Petrus 1:19). Pesan tersebut, kata Petrus, bahkan lebih dapat diandalkan daripada pengalaman kita sendiri.
English
Apa artinya mengikuti dongeng isapan jempol manusia (terjemahan Inggris: dongeng licik) (2 Petrus 1:16)?