Pertanyaan
Bagaimana saya bisa menyerahkan semua kekhawatiran dan masalah saya kepada Tuhan?
Jawaban
Terkadang ada kenyataan yang membingungkan bagi banyak orang Kristen bahwa meskipun kita adalah milik Tuhan melalui iman kepada Kristus, kita masih mengalami masalah yang sama yang menimpa kita sebelum kita diselamatkan. Kita sering kali putus asa dan terjebak dalam masalah kehidupan. Fakta bahwa Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru membahas hal ini menunjukkan bahwa Tuhan tahu bahwa masalah dan kekhawatiran tidak dapat dihindari dalam kehidupan ini. Syukurlah, Dia telah memberi kita solusi yang sama seperti yang Dia berikan dalam Mazmur dan surat Petrus. “Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah” (Mazmur 55:23), dan “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu” (1 Petrus 5:7).
Dua ayat ini mengandung beberapa kebenaran yang menakjubkan: Tuhan akan menopang kita, Dia tidak akan pernah membiarkan kita jatuh, dan Dia peduli pada kita. Jika dilihat satu demi satu, pertama-tama kita akan melihat bahwa Tuhan menyatakan kemampuan-Nya dan kesediaan-Nya untuk menjadi kekuatan dan penopang kita—secara mental, emosional, dan spiritual. Dia mampu (dan yang terbaik dari semuanya, bersedia!) untuk mengambil segala sesuatu yang membuat kita kewalahan dan menggunakannya untuk kebaikan kita. Dia telah berjanji untuk “bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." Bahkan saat kita meragukan Dia, Dia tetap bekerja demi kebaikan kita dan kemuliaan-Nya. Dan Dia juga telah berjanji bahwa Dia tidak akan membiarkan pencobaan menjadi begitu besar sehingga kita tidak dapat menanggungnya dengan kuasa Kristus dan bahwa Dia akan menyediakan jalan keluar (1 Korintus 10:13). Maksudnya adalah Dia tidak akan membiarkan kita jatuh, seperti yang Dia janjikan dalam Mazmur 55:22.
Pernyataan ketiga—" Ia yang memelihara kamu” (Dia peduli padamu)—memberi kita motivasi di balik janji-janji-Nya yang lain. Tuhan kita tidak dingin, tidak berperasaan, atau berubah-ubah. Sebaliknya, Dia adalah Bapa surgawi kita yang pengasih, yang hatinya lembut terhadap anak-anak-Nya. Yesus mengingatkan kita bahwa sebagaimana seorang ayah di bumi tidak akan menolak memberikan roti bagi anak-anaknya, demikian pula Tuhan telah berjanji untuk memberi kita “pemberian yang baik” ketika kita meminta kepada-Nya (Matius 7:11).
Dalam semangat meminta pemberian yang baik, pertama-tama kita harus berdoa dan mengatakan kepada Tuhan bahwa kita mendengar apa yang Dia katakan dalam Yohanes 16:33, di mana Yesus berkata, “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." Kemudian kita harus memohon kepada Tuhan untuk menunjukkan kepada kita bagaimana Dia telah “mengatasi” permasalahan kita, kekhawatiran kita, kemarahan kita, ketakutan kita dan rasa bersalah kita.
Tuhan menyatakan kepada kita melalui Firman-Nya, Alkitab, bahwa kita dapat “bergembira”, karena:
1) bersukacita atas masalah kita karena Tuhan akan memakainya untuk kebaikan kita. “karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan” (Roma 5:3-4);
2) melihat “kekhawatiran” kita sebagai kesempatan untuk mengamalkan Amsal 3:5-6, “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu."
3) menangkal kemarahan kita dengan menaati Efesus 4:32, "Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu"; Dan
4) mengatasi segala perasaan berdosa dengan percaya dan bertindak berdasarkan kebenaran 1 Yohanes 1:9, "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." Semua masalah kita dapat diatasi melalui iman yang sederhana kepada Firman Tuhan.
Tuhan lebih besar dari semua kekhawatiran dan masalah kita, dan kita harus menyadarinya jika kita ingin meraih kemenangan dalam hidup kita. Setiap orang menderita kesulitan-kesulitan ini, karena Alkitab mengajarkan bahwa pencobaan adalah hal yang “biasa” bagi umat manusia (1 Korintus 10:13). Kita tidak boleh membiarkan setan menipu kita dengan berpikir bahwa semua masalah kita adalah kesalahan kita, semua kekhawatiran kita akan menjadi kenyataan, semua amarah kita menuduh kita, atau semua kesalahan kita berasal dari Tuhan. Jika kita berbuat dosa dan mengaku, Tuhan mengampuni dan menyucikan. Kita tidak perlu merasa malu, tetapi percayalah pada Firman-Nya bahwa Dia mengampuni dan mentahirkan. Tidak ada dosa kita yang begitu berat sehingga Tuhan tidak dapat mengangkatnya dari kita dan membuangnya ke laut yang paling dalam (lihat Mazmur 103:11-12).
Pada kenyataannya, perasaan berasal dari pikiran, jadi meskipun kita tidak bisa mengubah perasaan kita, kita bisa mengubah cara berpikir kita. Dan inilah yang Tuhan ingin kita lakukan. Misalnya, dalam Filipi 2:5, umat Kristen diberitahu, “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus." Dalam Filipi 4:8, umat Kristen diperintahkan untuk memikirkan hal-hal yang “benar”, “mulia”, “adil”, “suci”, “manis”, “sedap didengar”, dan “patut dipuji”. Dalam Kolose 3:2, kita diperintahkan untuk “Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.” Oleh karena itu, saat kita melakukan ini, perasaan bersalah kita akan berkurang.
Jadi, setiap hari, selangkah demi selangkah, kita harus berdoa memohon Firman Tuhan untuk membimbing kita, baca atau dengarkan Firman Tuhan, dan renungkan Firman Tuhan ketika masalah, kekhawatiran, dan kecemasan hidup datang. Rahasia untuk menyerahkan segalanya kepada Kristus bukanlah sebuah rahasia sama sekali— caranya hanya dengan meminta Yesus untuk memikul beban dari semua dosa kita dan menjadi Juruselamat kita (Yohanes 3:16), serta tunduk kepada Yesus sebagai Tuhan kita dalam kehidupan sehari-hari.
English
Bagaimana saya bisa menyerahkan semua kekhawatiran dan masalah saya kepada Tuhan?