Pertanyaan
Mengapa Alkitab mengatakan untuk perempuan berdiam diri (terjemahan Inggris: belajar dalam keheningan) (1 Timotius 2:11)?
Jawaban
Paulus memberikan instruksi kepada Timotius tentang berbagai macam topik. Dalam pasal 2-3, Paulus membahas beberapa perbedaan dan peran gender, di dalam pembahasannya terdapat instruksi untuk "Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh" (1 Timotius 2:11). Hal ini segera diikuti dengan pernyataan bahwa seorang perempuan di dalam gereja tidak boleh "mengajar dan ... memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri" (1 Timotius 2:12).
Dalam konteks ini, Paulus memberikan instruksi khusus kepada pria dan wanita di dalam gereja. Dia mengatur agar para pria berdoa, mengangkat tangan yang kudus dan tanpa amarah dan perselisihan (1 Timotius 2:8). Paulus memperkenalkan instruksinya kepada para wanita dengan mengatakan "dengan cara yang sama," atau "demikian juga" (ayat 9), yang mengindikasikan bahwa ia berbicara tentang wanita dalam konteks yang sama seperti yang baru saja ia bahas tentang pria. Paulus membahas bagaimana perempuan di setiap tempat harus terlibat, dan apa yang ia ingin mereka lakukan. Dia mengarahkan mereka untuk tidak mencari perhiasan dalam rambut yang dikepang, emas, mutiara, atau pakaian yang mahal (1 Timotius 2:9), tetapi berhiaslah dengan perbuatan baik dan kesalehan (1 Timotius 2:10). Ia menambahkan petunjuk bahwa (diterjemahkan secara harfiah) "perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh." Ini bukanlah larangan untuk berbicara secara umum, melainkan dalam konteks mengajar atau menjalankan otoritas atas laki-laki (1 Timotius 2:12). Paulus menjelaskan bahwa dasar dari arahan ini adalah urutan penciptaan. Adam diciptakan terlebih dahulu, baru kemudian Hawa (1 Timotius 2:13).
Beberapa dekade sebelumnya, Paulus telah memberikan instruksi yang sama kepada jemaat di Korintus mengenai perempuan dan penggunaan karunia bahasa roh dan nubuat di depan umum. Paulus menginstruksikan agar para wanita berdiam diri (sehubungan dengan penggunaan karunia-karunia tersebut) di dalam jemaat (1 Korintus 14:34). Di Korintus, adalah hal yang memalukan bagi seorang perempuan untuk berbicara di dalam jemaat (1 Korintus 14:35). Paulus menekankan keseriusan instruksi ini (1 Korintus 14:36-38) dan memerintahkan agar instruksi ini dipatuhi untuk menjaga ketertiban (1 Korintus 14:40). Seperti dalam instruksinya kepada Timotius, Paulus menunjukkan urutan penciptaan: perempuan diciptakan untuk laki-laki (1 Korintus 11:9), dan laki-laki dan perempuan saling bergantung (1 Korintus 11:11-12). Urutan penciptaan ini tidak mengurangi kesetaraan pria dan wanita, tetapi memberikan peran dan aktivitas yang berbeda sesuai dengan desain mereka yang unik.
Dengan mengangkat urutan penciptaan dalam 1 Timotius 2:13, Paulus mengarahkan Timotius kembali kepada kisah dalam kitab Kejadian dan gagasan bahwa perempuan diciptakan sebagai pasangan, penolong, atau rekan Adam. Dia diciptakan sebagai mitra yang setara untuk membantunya memenuhi rancangan Tuhan bagi umat manusia. Timotius pasti mengetahui instruksi Paulus kepada jemaat di Korintus dan memahami arahan Paulus kepadanya dalam konteks tersebut. Hal ini selanjutnya dapat membantu menjelaskan mengapa penilik jemaat haruslah seorang laki-laki (1 Timotius 3:1-2). Perbedaan gender bukan hanya tentang seorang perempuan yang belajar dalam keheningan atau laki-laki yang melayani sebagai penilik jemaat-peran yang berbeda ini membantu mengingatkan jemaat dan pengamat dari luar tentang asal usul manusia dan rancangan Tuhan. Inilah mengapa Paulus sangat memperhatikan perbedaan antara kedua jenis kelamin ini, bahkan sampai memperhatikan cara mereka menata rambut (1 Korintus 11:14-15). Pria dan wanita adalah sesama pewaris kasih karunia Kristus (1 Petrus 3:7), yang sepenuhnya setara dalam tubuh Kristus (Galatia 3:28), namun mereka menjalankan peran yang berbeda untuk menggambarkan rencana dan rancangan Tuhan.
English
Mengapa Alkitab mengatakan untuk perempuan berdiam diri (terjemahan Inggris: belajar dalam keheningan) (1 Timotius 2:11)?